Guru
les yang baik mampu menyampaikan materi sehingga tepat sasaran. Materi yang
mudah dapat dibuat menjadi lebih mudah dan materi yang sulit dapat dibuat
menjadi mudah di mata siswa tentunya. Tidak hanya itu, materi yang mudah dapat
dibuat seakan – akan materi yang susah, namun dengan kemasan tertentu dapat
menjadi mudah.
Ini
tentunya terkait bekal keterampilan mengajar guru les yang berupa penguasaan
kompetensi materi, kemampuan berbahasa, kemampuan logika, kemampuan analisis,
dll yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Semakin tinggi
penguasaan bekal keterampilan, tentu siswa akan mudah menangkap materi
tersebut.
Beberapa
bentuk pengemasan materi yang biasanya dilakukan, diantara dengan :
a.
Jembatan keledai
Masih ingat dalam ingatan saya
jembatan keledai untuk menghafalkan dasadarma pramuka di SMP kelas VII, yang
berbunyi “tacipaparerahedibersu”. Padahal hafalan itu, tidak pernah dilakukan
penguatan setelahnya. Bisa dibayangkan selama lebih dari 18 tahun, saya masih
hafal. Tidak hanya itu, isi dari jembatan keledainya pun masih hafal, sekalipun
tidak memaknai. Penyampaian materi dengan jembatan keledai bila materi tersebut
lebih bersifat hafalan, atau hafalan konsep yang akan diaplikasikan.
Sesungguhnya banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan dalam bentuk
jembatan keledai termasuk matematika.
b.
Rumus praktis
Rumus praktis seolah – olah pada soal
– soal yang berupa hitungan, akan tetapi materi lain banyak menggunakan rumus
praktis untuk memudahkan dalam proses mengingat. Rumus praktis meringankan
pekerjaan dan waktu, hanya saja ada beberapa rambu – rambu dalam penggunaan
rumus praktis yang perlu mendapat perhatian.
c.
Drill Calistung
Pengemasan materi ini bila siswa
mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan menghitung. Karena ini adalah
pondasi dari dasar – dasar penguasaan materi, maka hendaknya guru memperhatikan
peningkatan tersebut. Materi – materi pelajaran dapat dibawa ke dalam bentuk
ini, jika kita menginginkan siswa memiliki keterampilan dalam calistung.
d.
Penananaman konsep
Konsep sangat diperlukan dalam
mempelajari materi yang mengembangkan logika berpikir. Penguasaan konsep yang
bagus, memudahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep ke dalam permasalahan –
permasalahan yang dihadapi. Konsep juga dapat memberikan keterampilan dalam
mengerjakan soal yang sudah dimodifikasi. Sebab jika konsep belum tertanam,
maka soal yang dimodifikasi sedikit saja, siswa akan kesulitan. Sebaliknya,
konsep yang kuat, akan menjadikan siswa tidak terombang – ambing oleh soal –
soal jebakan, karena siswa akan berpikir kembali ke konsep.
e.
Penyampaian pola
Materi – materi yang sulit dan butuh
peruntutan dapat menjadi mudah bila kita mampu menyampaikannya dengan pola.
Banyak soal – soal sulit dan soal olimpiade yang dikembangkan berdasar pola.
Langkah – langkah penyelesaian soal yang panjang, dapat menjadi mudah manakala
kita berikan dengan pola tertentu.
f.
Penelurusuran persamaan dan perbedaan
Seringkali sebuah soal dan peristiwa
atau masalah memiliki sisi kesamaan. Sisi kesamaan ini, guru les dituntut harus
mampu memunculkannya. Begitu juga soal yang kelihatan sama, dapat dimodifikasi
menjadi sesuatu yang memiliki perbedaan bahkan perbedaan yang tajam. Oleh
karenanya keterampilan penguasaan materi dapat memudahkan guru les untuk
menelurusi persamaan dan perbedaan tersebut.
g.
Peta Konsep
Keterkaitan antar konsep dapat dibuat
menjadi jaring – jaring konsep. Dengan jaring – jaring tersebut akan dapat
terlihat hubungan dan keterkaitan antar konsep. Bahkan siswa les akan menjadi
paham. Siswa yang paham pun akan menjadi semakin paham.
h.
Pengambilan kesimpulan
Mengajak siswa untuk mengambil
kesimpulan baik dengan metode induktif dan metode deduktif sangat diperlukan.
Umumnya siswa secara sendiri akan menyimpulkan dengan bahasa mereka sendiri di
pikiran mereka, bila materi yang kita sampaikan sudah selesai. Hanya saja akan
lebih tepat bila guru les mengecek pangambilan kesimpulan siswa. Bisa jadi
siswa mengambil kesimpulan dengan menyamakan materi yang sebelumnya pernah
dipelajari, padahal kedua materi tersebut tidak ada hubungan, dan kebetulan sama,
meskipun kesimpulannya betul. Nah, di sini peran guru untuk menjelaskan.
i.
Karikatur
Guru les yang memiliki keterampilan
menggambar dapat menyampaikan pesan atau mempermudah penyampaian materi dengan
menggunakan karikatur. Siswa les menjadi senang karena guru les telah
menampilkan sesuatu yang berbeda. Yang hal ini tidak dijumpai siswa sepanjang
dia sekolah. Terlebih lagi jika siswa juga hobi menggambar, maka kemampuan
siswa akan lebih terasah lagi.
j.
Gambar dan Simbolisasi
Jika sebelumnya digunakan karikatur,
pada bagian ini juga tidak jauh beda. Yaitu dengan menggunakan gambar dan
simbolisasi. Gambar sangat membantu untuk memecahkan soal cerita yang rumit
yang penuh dengan hubungan, maka lebih mudah digunakan gambar. Simbol pun
demikian, jika siswa sudah dapat berpikir abstrak, maka siswa lebih menyukai
menggunakan simbol untuk menudahkan mengingat.
k.
Video
Video memang jarang digunakan guru
les, akan tetapi beberapa materi dapat divideokan atau mendownload dari internet beberap video yang terkait dengan
pembelajaran. Hal ini akan jauh mengasyikkan, meskipun guru les menyampaikan
dengan ceramah.
l.
Siswa presentasi
Jika siswa sudah sangat menguasai
materi, maka ajak siswa dan tantang siswa untuk melakukan presentasi. Skill presentasi ini sangat dibutuhkan oleh
siswa kelak. Betapa banyak proyek – proyek yang ditawarkan membutuhkan
presentasi. Tujuan presentasi ini adalah agar siswa melatih menyajikan materi.
Bahkan penguasaan materi siswa dapat terasah dengan baik lewat presentasi
tersebut. Kita juga bisa meminta siswa untuk menjelaskan ulang catatan –
catatan pelajaran yang sudah ia tulis dari gurunya.
m.
Dll
Nah,
menarik bukan ? Ternyata kemasan – kemasan sangat membantu menyenangkan siswa
dalam pembelajaran. Kemasan – kemasan tersebut dapat merangsang siswa untuk
berinteraksi dan membangkitkan keingin tahuan. Apakah kita sudah menerapkan
semuanya ?
Sebenarnya
masih banyak kemasan materi yang dapat disampaikan, hanya keterbatasan tempat
dan melihat dari sisi proporsionalitas bab pembahasan, sehingga dipersingkat
yang demikian.