Pembayaran Les
Bagian ini merupakan inti dari les privat. Bagi pengajar les, masalah
pembayaran merupakan hal yang tabu. Terlebih lagi bagi pengajar les yang tergolong
pemula. Menentukan berapa pembayaran les yang pantas bukanlah hal yang mudah.
Mengapa ? Karena ada variabel – variabel yang terkait, diantaranya : jenjang
pendidikan, kemampuan akademik siswa, kemampuan ekonomi orangtua siswa, jarak
kita dengan rumah orangtua siswa, dan kedekatan emosional dengan orangtua
siswa.
Di sini kita akan bahas satu persatu :
a.
Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan sangat mempengaruhi dalam pembayaran les.
Hal ini terkait kesulitan dalam membelajarkan ke siswa dan tingkat kesulitan
materi. Misalnya biaya les untuk anak SD tentu berbeda dengan anak SMP. Biaya
anak SMP tentu harus beda dengan anak SMA. Semakin tinggi jenjang pendidikan
yang ditempuh, sebaiknya semakin mahal. Dengan kata lain, jangan sampai kita
menyamakan biaya pembayaran untuk ketiga anak tersebut. Begitu juga untuk
berbeda kelas pada jenjang pendidikan yang sama, tidaklah masalah dalam
menentukan biaya les. Misalnya siswa kelas 7 boleh berbeda biaya dengan siswa
les kelas 9.
b.
Kemampuan akademik siswa
Kemampuan siswa dalam menangkap materi pelajaran sangat
mempengaruhi besaran biaya les. Lebih mudahnya jika kita bagi ke dalam 3 kategori
antara siswa yang kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah, maka
pembiayaaan haruslah dibedakan. Saya cenderung untuk siswa yang akademik tinggi
haruslah lebih mahal daripada yang kemampuan akademik rendah. Kemudian untuk
siswa yang akademik rendah harus lebih tinggi dibanding dengan siswa akademik
sedang.
Lalu mengapa justru siswa yang akademik tinggi lebih mahal,
hal ini dikarenakan siswa tersebut menuntut kita lebih kreatif dan apa yang
dapat kita berikan ke siswa, mereka dapat mengambil jatah ilmu yang lebih
banyak dibanding dengan kemampuan akademik yang dibawahnya.
c.
kemampuan ekonomi orangtua siswa
Umumnya siswa yang mendaftar les privat, orangtuanya memiliki
kemampuan untuk membayar les. Jadi berapa pun tarif yang kita kenakan, orangtua
siswa sanggup membayarnya. Namun, seorang pengajar les haruslah bijak
memperhatikan kemampuan ekonomi orangtua siswa. Misal, orangtua si A keduanya
seorang PNS sedangkan orangtua si B pekerjaan buruh atau tani. Si C orangtuanya
pedagang emas, sedangkan si D orangtuanya pedagang keliling sayuran. Maka kita
harus bijaksana dalam mengestimasi biaya les, tentu si A lebih mahal daripada
si B begitu juga si C lebih mahal daripada si D.
Kembali yang saya sampaikan di awal, bahwa umumnya orangtua
dengan keadaan ekonomi apapun, akan mampu membayar les. Hal ini disebabkan
bahwa, sebelum anaknya di daftarkan di les, pasti dia akan mencari info tentang
seberapa besar biaya les tersebut.
d.
jarak kita dengan rumah orangtua siswa
Jarak hendaknya menjadi perhatian utama dalam menentukan
pembayaran les. Misalnya, kita datang ke rumah A dalam waktu 40 menit, ketika
kita datang ke rumah B butuh waktu 15 menit, sedangkan ke rumah C tidak butuh
waktu lama alias mungkin kurang dari 5 menit. Tentu saja tarif yang diberikan
untuk si A harus lebih mahal dari si B, kemudian si B harus lebih mahal dari si
C.
e.
kedekatan emosional dengan orangtua siswa
Faktor kelima ini tidak kalah penting sebagai variabel dalam
menentukan seberapa besar biaya les yang dikeluarkan. Kedekatan emosional ini
dapat kita berikan ilustrasi sebagai berikut :
-
Bapaknya si A adalah salah satu dari ketua RT,
kepala Dukuh, atau kepala Desa. Dengan jabatan yang dimiliki oleh bapaknya,
maka hendaknya kita memberikan keringanan dalam pembayaran, mengapa karena
bapaknya si A memiliki pengaruh, dengan pengaruhnya ia bisa mencarikan les buat
kita. Jika kita buat seperti harga anak lain, maka hal ini tidak ada dampak
postif bagi kita.
-
Bapaknya si B adalah tokoh agama atau tokoh
masyarakat. Dengan jabatan sosial tersebut, otomatis ia akan memiliki banyak
relasi. Dengan banyaknya relasi, memudahkan baginya untuk membantu mencarikan
murid kepada kita.
-
Ortunya si C telah memberikan jasa yang besar
pada kita. Misalnya ortu si C sering mencarikan kita murid les, oleh karenanya
sebagai bentuk ucapan terimakasih, kita memberikan sedikit keringanan buatnya.
Saya pernah memberikan diskon keringanan hingga 60% dari pembayaran siswa les
lain. Semakin tinggi jasanya pada kita, maka semakin kita memberikan kemurahan
hati padanya.
Berikut ini saya berikan tarif persentase pembayaran les. Persentase itu
diambil dari seberapa besar biaya les untuk les privat di bimbel yang skalanya
nasional.
1.
Jenjang Pendidikan
a.
SD (50%)
b.
SMP (60%)
c.
SMA (70%)
2.
Kemampuan akademik siswa
a.
Tinggi (70%)
b.
Sedang (60%)
c.
Rendah (50%)
3.
Kemampuan ekonomi orangtua
a.
Mampu (80%)
b.
Menengah (60%)
c.
Menengah ke bawah (40%)
4.
Jarak tempat kita dengan yang dituju
a.
Lebih dari 20 menit (70%)
b.
Rentang 10 menit sampai 20 menit (60%)
c.
Kurang dari 10 menit (50%)
5.
Kedekatan orangtua
a.
Orangtua tokoh masyarakat/pemimpin/tokoh agama
(50%)
b.
Orangtunya berjasa (30 %)
Penerapannya sebagai berikut. Diasumsikan biaya les bimbel skala nasional
untuk 4x pertemuan adalah Rp250.000,00.
Contoh :
1.
Misal si A siswa SMA, akademik tinggi, ekonomi
orangtua menengah, waktu tempuh tempat kita dengan rumahnya adalah 15 menit,
orangtuanya tidak kenal dengan kita sebelumnya.
Biaya
les bisa dihitung sebagai berikut :
Siswa
SMA = 70 %
Akademik
tinggi = 70 %
Ekonomi
menengah = 60 %
Rentang
waktu tempuh = 60 %
Total
rata – rata persentase =
Biaya
les = 65 % x 250.000 = Rp162.500
Dapat
kita bulatkan biaya les untuk 4 x pertemuan adalah Rp165.000 atau Rp160.000
2.
Si B siswa SMP, akademik rendah, orangtua mampu,
jarak tempuh dengan rumahnya adalah 7 menit, orangtuanya tidak ada jasa dengan
kita.
Biaya
les bisa dihitung sebagai berikut :
Siswa
SMP = 60 %
Akademik
rendah = 50 %
Ekonomi
orangtua mampu = 80 %
Rentang
waktu tempuh = 50 %
Total
rata – rata persentase =
Biaya
les = 60 % x 250.000 = Rp150.000
Dapat
kita bulatkan biaya les untuk 4 x pertemuan adalah Rp150.000
3.
Si C siswa SD, akademik rendah, orangtua
menengah ke bawah, jarak tempuh dengan rumahnya 5 menit, orangtuanya berjasa
pada kita.
Biaya
les bisa dihitung sebagai berikut :
Siswa
SD = 50 %
Akademik
rendah = 50 %
Ekonomi
orangtua menengah ke bawah = 40 %
Rentang
waktu tempuh = 50 %
Orangtua
berjasa = 30 %
Total
rata – rata persentase =
Biaya
les = 44 % x 250.000 = Rp110.000
Dapat
kita bulatkan biaya les untuk 4 x pertemuan adalah Rp110.000
Ternyata mengasyikkan juga jika menggunakan persentase tersebut, jadi
kita tidak akan kesulitan dalam mengestimasi biaya les siswa.
Namun, menentukan biaya les secara mudah dapat pula dengan perkiraan yaitu
di rentang 45 % s/d 70 %. Jika biaya les privat terlalu murah, maka orangtua
siswa cenderung meremehkan, sebaliknya jika terlalu mahal, konsistensi les
belum ada jaminan.