20 Pertanyaan – pertanyaan yang Sering Ditanyakan Siswa
1.
Tanya :
Saya sering
kehilangan konsentrasi saat pelajaran matematika, bagaimana cara mengatasi hal
tersebut ?
Jawab :
Kehilangan
konsentrasi saat pelajaran dapat menyebabkan kesulitan memahami kompetensi yang
disampaikan. Jika kehilangan konsentrasi sifatnya terus menerus dan dari awal
sampai akhir atau dengan kata lain adalah permanen, maka adik harus
menghilangkan semua gangguan yang menyebabkan kurang/hilangnya konsentrasi.
Gangguan – gangguan tadi harus secepatnya diatasi, jika tidak mampu mengatasi
sendiri, maka sebaiknya konsultasikan dengan orangtua di rumah ataupun guru BK
di sekolah. Adapun gangguan yang sifatnya parsial saja, mungkin tidak konsen di
awal pelajaran, tengah, atau akhir, maka segera cari penyebab gangguan
tersebut. Tidak konsen bisa diawali karena adik tidak paham kompetensi
tersebut, oleh karenanya segera bertanya kepada teman duduk adik atau guru saat
perlajaran berlangsung, sehingga konsen dapat diperoleh kembali.
2.
Tanya :
Saya sering
menutupi hasil pekerjaan saya saat mengerjakan latihan karena malu dilihat
guru. Apakah ini baik ?
Jawab :
Menutupi
pekerjaan latihan saat dilihat oleh guru adalah hal yang buruk dilakukan,
karena ini akan mengurangi interaksi siswa dengan guru. Justru ketika dilihat
oleh guru, maka adik akan mendapat masukan bila ada kesalahan dan penguatan
(retensi) jika jawaban/langkah adik itu benar.
3.
Tanya :
Apakah
belajar matematika cukup dengan dibaca saja ?
Jawab :
Kesalahan
umum yang sering dilakukan oleh para siswa ketika belajar matematika adalah
membaca saja atau membaca sekaligus menghafal tanpa mau melakukan pengerjaan
ulang. Metode membaca atau menghafal ini akan mengakibatkan ketika mengerjakan
soal yang memiliki variasi, siswa akan mengalami kesulitan/lupa langkahnya.
Sebaiknya, belajar matematika selain membaca, menghafal, juga dilakukan
pengerjaan ulang tanpa melihat cara yang ada di buku.
4.
Tanya :
Seringkali
guru memberikan banyak cara mengerjakan soal latihan, hal ini menjadikan saya
bingung metode mana yang harus saya tempuh ?
Jawab :
Guru
memberikan banyak variasi cara menyelesaikan soal latihan tentu ada maksud agar
siswa memiliki alternatif solusi, namun terkadang menjadikan siswa kebingungan
sebagaimana pertanyaan adik. Oleh karenanya, adik cari solusi langkah termudah
yang bisa adik tempuh. Namun mencukupkan dengan satu langkah saja penyelesaian,
ini kurang baik dalam teori belajar konstruktivisme. Jika sudah mampu
menyelesaikan soal dengan sebuah metode, maka cobalah cari alternatif metode
yang lain yang sekiranya mudah.
5.
Tanya :
Kapan waktu
yang tepat saya belajar matematika ?
Jawab :
memilih
waktu belajar bagi siswa ini pilihan, ada yang suka belajar waktu sore, malam,
atau pagi. Bahkan ada yang belajar di seluruh waktu tersebut. Jika terpaksa
harus memilih 1 waktu dari ketiga waktu tersebut, maka kami sarankan belajar di
malam hari. Jika kondisinya capai dan tidak memungkinkan, maka tidak ada
pilihan lain belajar kecuali di waktu pagi.
Hanya saja
belajar di waktu pagi, sebagian siswa mengalami rasa kantuk. Lagi pula, belajar
matematika tidak cukup menghafal sebagaimana pelajaran – pelajaran yang lain.
Waktu pagi memang ideal untuk belajar menghafal, tapi terlalu berat jika
digunakan untuk memecahkan kompetensi matematika yang termasuk berpikir tingkat
tinggi.
6.
Tanya :
Saya
pelajaran – pelajaran lain nilainya di atas KKM dan cukup bagus, namun di mapel
matematika saya mengalami kesulitan mencapai KKM, bagaimana hal tersebut ?
Jawab :
Penyebab
kesulitan mencapai KKM sangat beragam, bila tidak hanya adik saja yang sulit,
atau bisa dikatakan mayoritas siswa di kelas adik mengalami kesulitan
matematika, sedangkan untuk mapel lain, nilai adik di atas KKM, maka sangat dimungkinkan
karena faktor guru. Segera tanya persoalan matematika yang adik kurang kuasai
di luar jam pelajaran pada guru tersebut. Jika ini sudah dilakukan dan masih
belum paham, maka konsultasikan peda guru BK.
7.
Tanya :
Berapa lama
saya harus belajar matematika setiap harinya ?
Jawab :
Tidak
dipungkiri bahwa dalam waktu semalam seorang siswa akan dihadapkan pada sekian
mapel yang menanti untuk dipelajari. Idealnya belajar permapel itu adalah 1
jam, baik dari mengulangi kompetensi sebelumnya, mengerjakan PR, dan memahami
kompetensi yang akan diterangkan lusa. Untuk jenjang SMP, belajar 1 jam sudah
lebih dari cukup untuk siswa. Hal ini berbeda untuk belajar olimpiade
matematika, sebagaimana yang pernah kami terima dari pakar matematika, untuk
belajar matematika lebih dalam butuh waktu 4 jam sehari.
8.
Tanya :
Saya ketika
memahami kompetensi A di suatu waktu paham, kompetensi B juga paham, kompetensi
C juga paham, namun ketika kompetensi tersebut digabung saat ulangan misalnya,
maka saya mengalami kesulitan.
Jawab :
Pemahaman
adik terhadap kompetensi – kompetensi tersebut bisa dikatakan kurang bermakna
(meaningfulness) , hal ini bisa dilihat ketika kompetensi tersebut digabung,
maka adik mengalami kesulitan yang berarti. Solusinya sederhana, coba buatlah
keterkaitan antara kompetensi A, B, dan C tersebut dalam sebuah skema/bagan.
Sehingga adik akan mendapatkan alur pada kompetensi yang dipelajari.
9.
Tanya :
Saya selalu
takut untuk di depan karena khawatir guru matematika menunjuk saya untuk maju.
Jawab :
Kekhawatiran
seperti ini seyogyanya dihilangkan. Duduk di depan jika dirasa dapat menambah
kejelasan kompetensi maka sebaiknya dilakukan. Kekhawatiran karena ditunjuk
hanyalah kekhawatiran semu, justru siswa yang duduk di belakang, yang
menjadikan gaduh, dialah yang akan mendapat amarah dari guru dan bisa jadi akan
ditunjuk maju ke depan.
10.
Tanya :
Guru saya
sering menjelaskan kompetensi tidak keras suaranya sehingga menjadikan situasi
kelas gaduh. Akibatnya saya kurang memahami kompetensi yang disampaikan.
Jawab :
Mengganti
guru yang tidak disukai siswa bukanlah hal yang mudah dan juga bukan solusi.
Solusi sederhana yang bisa dilakukan adalah beradaptasi, jika memungkinkan
adalah duduk di depan, dan bertanya langsung bila tidak jelas. Hal ini dapat
dilakukan dengan interupsi disertai permintaan maaf dengan memberikan masukan
berupa keluhan suara yang tidak terdengar.
11.
Tanya :
Saat diskusi
kelompok, saya melihat banyak waktu yang terbuang.
Jawab :
Diskusi
kelompok adalah salah satu strategi mengajar sebagai bentuk variasi metode
ceramah. Diskusi kelompok akan memberikan banyak pengalaman belajar sebagaimana
dalam literatur pendidikan. Awalnya diskusi kelompok siswa akan mengalami
kesulitan mengemukakan pendapat, tapi lambat laun akan hilang kesulitan
tersebut dan akan berbuah manis berupa banyaknya pertukaran ide di antara
siswa.
12.
Tanya :
Saya
mengalami kesulitan dalam menjumlahkan operasi bilangan bulat, semisal negatif
dijumlahkan atau dikurangi dengan negatif, dan seterusnya. Bagaimana mengatasi
hal ini ?
Jawab :
Cobalah adik
meminta kepada guru matematika untuk membimbing dengan metode yang lain.
Pengalaman kami di sekolah, siswa diberi metode penjumlahan dengan media
belajar yang kongkrit, lambat laun siswa memahami operasi bilangan bulat.
13.
Tanya :
Saya
kesulitan mengerjakan penyelesaian matematika langkah demi langkah secara
terstruktur. Bagaimana hal ini ?
Jawab :
Salah satu
sifat dalam pembelajaran matematika adalah adanya keterstrukturan. Semakin
kompleks soal, maka akan semakin banyak langkah penyelesaian. Sulitnya matematika
memang letaknya di sini, meski demikian hal tersebut tidak boleh dihindari,
justru ini menjadikan tantangan untuk terus berlatih menuliskan langkah demi
langkah sehingga menjadi terstruktur.
14.
Tanya :
Saya
seringkali kehabisan waktu dalam menyelesaikan soal, seandainya waktu itu
lebih, maka saya dapat menyelesaikannya dengan baik
Jawab :
Sebenarnya
permasalahan di atas, hanyalah adik kurang waktu untuk berlatih dan
menyelesaikan soal dengan cepat. Cobalah berlatih mengerjakan soal dengan
secepatmungkin. Dengan sering berlatih mengerjakan soal dengan cepat, mudah –
mudahan permasalahan di atas dapat di atasi
15.
Tanya :
Bagaimana
cara belajar perkalian dengan baik ?
Jawab :
Awalnya
seorang guru perlu menanamkan konsep perkalian dengan benar, selanjutnya pada
taraf aplikasi, siswa dapat lakukan dengan menghafal. Ujian lisan perkalian 1 –
10 bisa dijawab 25 soal dalam semenit. Misal guru bertanya 6 x 8 =… siswa
menjawab 48 dan seterusnya hingga 25 soal dalam semenit.
16.
Tanya :
Ketika guru
memberikan soal, saya kurang percaya diri langsung mengerjakan, seringnya saya
melihat hasil pekerjaan teman sehingga mendapat ide untuk menuliskannya.
Jawab :
Cara di atas
hanyalah akan membuang waktu produktif di kelas. Yang baik dilakukan adalah
mengerjakan terlebih dahulu semaksimal mungkin, jika kehabisan ide, maka bisa
dengan bertanya kepada teman, tanpa melihat hasil pekerjaan teman tersebut.
17.
Tanya :
Ujian makin
dekat dan kompetensi yang harus saya pelajari semakin banyak, sementara
kemampuan saya pas – pasan.
Jawab :
Menyadari
keterbatasan akan kemampuan dan waktu, maka pilihnya skala prioritas. Mulailah
belajar dari yang terpenting yang memberikan pondasi awal untuk keberlanjutan
kompetensi serta belajarlah dari yang termudah, sehingga penguasaan kompetensi
dapat lebih banyak didapat.
18.
Tanya :
Bagaimana
caranya mengetahui kompetensi ini mudah dan sulit bagi saya ?
Jawab :
Guru
sebenarnya lebih tahu kemampuan siswa. Adakalanya kompetensi A lebih sulit bagi
siswa ini, namun mudah bagi siswa yang lain. Meski demikian , kompetensi yang
mudah dapat diketahui dari sedikitnya waktu menyelesaikan serta sedikitnya
langkah penyelesaian, dan ini bisa dijumpai dalam berpikir kognitif tingkat
rendah. Hanya saja idealnya, konsultasikan dengan guru terkait mana kompetensi
yang mudah dan sulit untuk dipelajari, sehingga siswa dapat memanajemen waktu
untuk belajar
19.
Tanya :
Apakah
belajar matematika tidak boleh menghafal ?
Jawab :
Sebagian
orang memang berpandangan bahwa belajar matematika itu tidak dihafal tapi
dipahami. Namun, beberapa hal baik kompetensi yang mudah ataupun yang susah,
adakalanya perlu penghafalan. Oleh karenanya, dapat dipadukan metode
belajar baik dengan memahami/mengerti
dengan menghafal. Tujuan menghafal agar terjadi penguatan, sedangkan memahami
agar lebih bermakna. Dengan kata lain dengan menggabungkan menghafal dan
memahami, maka pembelajaran bermakna dapat disimpan dalam memori jangka
panjang.
20.
Tanya :
Bagaimana
kiat – kiat untuk bisa belajar matematika yang efektif dan menyenangkan ?
Jawab :
Sungguh ini
pertanyaan yang bagus. Sejatinya banyak jalan menuju roma dalam mencapai hal
tersebut, karena hal ini sifatnya masih umum, meski demikian terdapat kiat –
kiat khusus yang bisa dilakukan mengaca dari pengalaman para pakar matematika
dan para siswa yang berhasil menguasai mayoritas kompetensi. Diantaranya adalah
fokus belajar, timbulkan minat dan motivasi intrinsik yaitu ia belajar agar ia
bisa menguasai materi yang lebih sulit, tanamkan kemandirian belajar, pelajari
dari yang mudah dan dari yang terpenting, luangkan waktu untuk bertanya pada
guru atau siswa lain yang lebih kompeten.
0 comments:
Post a Comment