Text Widget

Sample Text

Remidi 2 Materi Bilangan

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

BTemplates.com

Pages

Blogroll

About

Thursday 2 January 2014

Mengarahkan Siswa Les Memilih Sekolah


Pengamatan kami dalam menyimak pemilihan sekolah masih berkisar pada nilai UN yang dimiliki. Kebanyakan dari mereka menjatuhkan pilihan berdasar nilai UN, artinya jika nilai UN tinggi mereka berani mendaftar di sekolah favorit, sedangkan bila UN rendah maka pilihan jatuh pada sekolah – sekolah yang dipandang sebelah mata. Hal ini logis karena hampir semua sekolah seleksi masuk berdasarkan nilai UN.
Pada bab kali ini, kami mencoba membuka pencerahan dalam pemilihan sekolah karena setidaknya terdapat 2 hal yang penulis temui di lapangan. Pertama, siswa lesyang nilainya tinggi kemudian dengan penuh percaya diri bersekolah di sekolah favorit,  akan tetapi di sekolah favorit tersebut prestasi tidak berkembang bahkan ia menjadi juru kunci di sekolah favorit tersebut akibatnya ia tidak bisa masuk di sekolah favorit pada jenjang lebih tinggi .Kedua, siswa les yang memiliki bakat tertentu baik itu bidang non akademik semisal  olahraga, keterampilan, seni, maupun keagamaan, karena nilainya tinggi ia masuk di sekolah favorit yang lebih menonjolkan sisi akademik, sehingga bakat lain di luar akademik tidak berkembang optimal.

Berdasarkan hal – hal di atas, seyogyanya dalam menjatuhkan pilihan sekolah, orangtua yang memiliki anak dengan nilai UN  tinggi janganlah hanya memperhatikan masalah nilai UN semata. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya : pertama, jika si anak memiliki nilai UN tinggi, kemudian sering juara kelas (mentalitas juara), kemampuan komunikasi verbal bagus, tingkat pendidikan dan ekonomi  orangtua mendukung, maka penulis menyarankan masuk di sekolah favorit propinsi. Jika berkurang sisi pendukung – pendukung di atas, maka carilah sekolah favorit kabupaten atau kecamatan. Kedua, jika si anak memiliki nilai UN tinggi, tapi di sisi non akademik lebih menonjol, maka carilah sekolah yang menonjolkan sisi non akademik tersebut, karena di sekolah tersebut siswa lesakan berkembang dengan pesat sisi non akademiknya. Ketiga, siswa les yang meniliki nilai UN SD tinggi, namun belajar malas maka jangan memilih sekolah yang favorit propinsi/kabupaten tapi cukuplah memilih sekolah favorit kecamatan atau jika nilai UN SMP nya bagus tapi sudah malas untuk berkompetisi, penulis menyarankan untuk memilih SMK. Perlu digaris bawahi bahwa sekolah favorit tidaklah mesti mencetak 100% output siswanya favorit. Oleh karenanya hal prinsip dalam memilih sekolah adalah pilihlah sekolah yang mampu mengembangkan sisi akademik atau sisi non akademik si anak, meskipun sekolah tersebut dipandang sebelah mata oleh masyarakat. 

0 comments:

Post a Comment