Perlukah Ulangan
Terkadang
seorang guru les menginginkan penilaian untuk mengukur sejauhmana kompetensi
les yang diberikan. Mereka memandang bahwa dengan ulangan (ujian/uji
kompetensi) yang diberikan siswa akan belajar dan dapat dilakukan refleksi
serta tindak lanjut. Jika nilai kurang dari yang diharapkan, maka remidi
diperlukan dan dijelaskan kembali apa yang harusnya dikuasi. Manakala siswa
begitu mudah mengerjakan soal yang kita berikan, maka selanjutnya guru les
dapat meningkatkan kualitas kesulitan soal.
Yang menjadi masalah adalah
apakah si siswa bersedia ikut ulangan (uji kompetensi) atau tidak. Jika ia
tidak bersedia maka jangan diadakan, akan tetapi coba uji dengan tes lisan
tanpa sepengetahuannya. Jika ia bersedia mau ikut ulangan, maka selanjutnya
dipikirkan waktu ulangan tersebut.
Salah satu waktu ulangan yang
bisa ditempuh adalah pada pertemuan keempat. Cukup waktu ujian adalah 20 menit,
selanjutnya diadakan remidi/pengulangan materi dan pengayaan. Pada awal kali
ujian, soal dibuat semudah mungkin tanpa mengurangi esensi les. Selanjutnya
soal – soal ujian disusun bertahap
menuju tingkat sulit berdasar kemampuan siswa. Soal yang dibuat pun berdasar
materi yang diberikan guru lesnya, bukan materi yang tidak diajarkan olehnya.
Dalam memberikan soal ujian
tidaklah harus banyak cukup 3 soal tidak masalah. Kriteria ketuntasan guru les
diberi kebebasan menentukan. Saya cenderung menggunakan nilai minimal 70 untuk
ketuntasan materi.
Kategori kualitatif yang saya
buat (disesuaikan dengan kemampuan anak ) sebagai berikut :
a.
Nilai 60 – 69 = siswa sudah bisa melanjutkan ke
bab selanjutnya
b.
Nilai 70 – 79 = siswa sudah tuntas materi
c.
Nilai 80 – 89 = siswa tinggal menghadapi soal
yang baru atau sulit
d.
Nilai 90 – 99 = siswa tinggal meningkatkan
ketelitian pengerjaan
e.
Nilai 100 =
siswa sudah mampu mengerjakan soal yang sulit, baru, dan sudah teliti
Dengan
adanya uji kompetensi tersebut, guru les akan lebih bersemangat dan akan
mendapatkan kepuasan karena siswa sudah berusaha dan paham terhadap materi yang
disampaikan.
0 comments:
Post a Comment